Cacing ini Mampu Hidup Abadi

 

LONDON - Makhluk hidup tentu memiliki usia hidup yang terbatas, dan tidak akan ada yang mampu bertahan hidup selama-lamanya. Namun, ilmuwan baru-baru ini menemukan spesies cacing pipih (planaria) berjenis aseksual yang mampu hidup 'abadi'.

Seperti yang dilansir Ibtimes, Rabu (29/2/2012), ilmuwan dari Nottingham University telah menemukan spesies cacing pipih aseksual yang mampu mengatasi proses penuaan sehingga berpotensi untuk dapat hidup selamanya.

Cacing yang menjadi objek penelitian ini terdiri dari dua jenis, diantaranya yang bereproduksi seksual dan aseksual. Proyek penelitian ini didanai oleh Biological Sciences Research Council (BBSRC) dan Medical Research Council (MRC).

Diketahui bahwa, cacing planaria aseksual memiliki kemampuan untuk regenerasi sel yang dapat menggantikan jaringan tua atau rusak. Percobaan yang dilakukan mengungkapkan bahwa sel yang menua terkait dengan telomore (untaian dari DNA) yang memiliki ukuran panjang.

Ternyata, untuk tumbuh dan berfungsi normal, sel-sel dalam tubuh manusia pun harus tetap meregenerisasi untuk menggantikan sel-sel yang rusak. Selama proses tersebut, salinan materi genetik dikodekan dalam setiap sel ke calon generasi sel berikutnya.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Aziz Aboobaker menunjukkan bahwa cacing planaria yang bereproduksi secara seksual tidak mampu mempertahankan panjang telomere dengan cara yang sama seperti halnya cacing planaria aseksual. Cacing Planaria mampu mempertahankan panjang telomere-nya tanpa batas waktu.

"Biasanya ketika sel-sel membagi diri untuk menyembuhkan luka, atau selama reproduksi maupun pertumbuhan, mereka mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan. Cacing planaria dan sel induk mereka entah bagaimana dapat menghindari proses penuaan" pungkas Dr Aboobaker.

"Penelitian menarik ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman dasar kita dari beberapa proses yang terkait dengan penuaan, dan membangun fondasi yang kuat untuk meningkatkan kesehatan dan potensi umur yang panjang di dalam kehidupam organisme, termasuk manusia." jelas Prof Douglas Kell, Chief Executive di BBRSC.

Ternyata Bayi Mampu Kenali Nada Suara Ibu

CALIFORNIA - Bayi mengerti apa yang ibu mereka katakan, meskipun tidak tahu bahasa yang diucapkan. Hal itu disampaikan oleh para ilmuwan Inggris berdasarkan hasil penelitian baru.

Penelitian ini membuktikan apa yang oarng tua telah ketahui selama bertahun-tahun, yaitu bayi mengerti nada suara ibu mereka bukan kata-katanya. Untuk mengetahuinya, para peneliti melakukan semacam permainan menggunakan kata-kata bahasa Inggris 'whoops' dan 'there', lalu proses yang sama diulang dalam bahasa Yunani dengan nada suara yang sama.

Para akademis menemukan, bahwa bayi mereproduksi reaksi yang sama terlepas dari apakah mereka mengetahui bahasa tersebut.

Pemimpin studi, Merideth Gattis dari Cardiff University School of Psychology mengatakan, "Penelitian ini menunjukkan, bahwa anak-anak bisa memiliki akses ke pemahaman hanya dengan menggunakan nada suara."

'whoops' dan 'there' dalam dua bahasa berbeda menunjukkan hasil yang sama, baik dalam bahasa Inggis atau Yunani. Padahal tak satu pun dari anak-anak mengerti," jelas Gattis, seperti dilansir dari Telegraph, Kamis (16/2/2012).

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cognitive Development ini dilakukan dengan 84 bayi, berusia antara 14 dan 18 bulan. Dikatakan Gattis, bahwa anak-anak menanggapi petunjuk 'nada' dalam pembicaraan orang tua mereka sejak usia dini.

Menurutnya, nada suara merupakan sinyal yang sangat berguna untuk apa yang seseorang pikirkan. "Kita tidak pernah memiliki akses sampai ke pikiran orang lain, kecuali sinyal dalam bahasa yang kita berikan," tambahnya.

Gattis mengatakan, dari hasil penelitian ini berarti apa yang orang tua katakan tidak begitu penting tapi justru bagaimana mereka mengatakan sesuatu. Maka kesimpulan dari studi ini menunjukkan bahwa orang tua tidak perlu terlalu khawatir dan bingung akan mengatakan apa, tapi lebih memperhatikan nada bicaranya.